Banjir Menerjang, Semangat Tak Luntur: SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar Inovatif Lewat Pembelajaran Daring dan Konversi Ruang Kelas Jadi Pengungsian
TARGETNASIONAL, MAKASSAR—- Banjir yang menggenangi area sekolah hingga mencapai lutut tidak mampu meredam semangat juang SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar. Dengan kreativitas dan ketangguhan, seluruh sivitas sekolah bersatu menghadapi bencana, memastikan proses pembelajaran tetap berjalan serta memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
Dalam situasi darurat tersebut, Kepala Sekolah Qurratul Aini Ridwan, S.Pd., M.Pd. mengambil langkah cepat dengan menerapkan sistem pembelajaran daring. “Kami berupaya menjaga kelangsungan pendidikan dengan menyesuaikan diri terhadap kondisi yang ada. Pembelajaran daring adalah solusi sementara agar siswa tetap mendapatkan akses pendidikan meski harus belajar dari rumah,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi berbagai kendala yang dialami peserta didik, pihak sekolah juga sempat mengambil keputusan untuk sementara waktu meliburkan kegiatan belajar mengajar. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan matang demi menjaga keamanan dan kenyamanan siswa di tengah situasi bencana.
Tak hanya fokus pada pendidikan, sekolah juga berinisiatif mengubah ruang kelas menjadi tempat pengungsian bagi warga sekitar yang terdampak banjir. Sebanyak 40 jiwa, terdiri dari lansia, orang dewasa, anak-anak, serta bayi/balita, mendapatkan tempat berlindung di dalam ruang kelas yang disulap menjadi area pengungsian darurat.
“Kami merasa berkewajiban membantu masyarakat yang sedang mengalami kesulitan. Mengubah ruang kelas menjadi tempat pengungsian adalah salah satu bentuk kepedulian kami,” jelas salah satu guru yang turut terlibat dalam penanganan bencana.Inisiatif tersebut mendapat sambutan hangat dari warga sekitar. Ibu Asni, korban banjir sekaligus orang tua siswa, salah satu warga setempat, menyatakan, “Kami sangat terbantu dengan adanya tempat pengungsian di sekolah. Di tengah banjir yang melanda, fasilitas ini memberikan rasa aman dan nyaman bagi kami.” Sementara itu masyarakat kagum akan kepedulian sekolah, pihak warga mengatakan “Kepedulian sekolah dalam mengamankan barang-barang penting dan penerapan pembelajaran daring benar-benar menginspirasi kami. Pendidikan tetap berjalan meski dalam keadaan darurat.”
Tak ketinggalan, para guru bekerja keras mengamankan barang-barang dan peralatan yang masih dapat diselamatkan dari banjir. Upaya ini dilakukan agar fasilitas sekolah segera dapat pulih dan digunakan kembali. “Kami memastikan semua barang penting terlindungi, sebagai bagian dari persiapan untuk melanjutkan kegiatan belajar mengajar,” tambah seorang guru.
Kerja sama erat antara pihak sekolah, guru, siswa, dan masyarakat sekitar menjadi bukti nyata semangat gotong royong dalam menghadapi bencana. Meski tantangan cukup berat, SMP Muhammadiyah 11 Tello Baru Makassar berhasil menunjukkan bahwa pendidikan dan kemanusiaan dapat berjalan seiring untuk mengatasi segala rintangan.
Pihak sekolah juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah guna mencari solusi terbaik dalam mengatasi dampak banjir. Evaluasi serta perbaikan fasilitas tengah disusun untuk meningkatkan kesiapan menghadapi kemungkinan bencana serupa di masa depan.
Kisah ketangguhan dan solidaritas ini menjadi inspirasi bahwa dalam situasi krisis, inovasi dan semangat kebersamaan mampu membawa harapan baru bagi dunia pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.( Tf/Sy@h..).